Secara umum kompresor udara dikelompokkan menjadi :
- Kompresor udara mini
Ada beberapa macam kompresor udara jenis ini, pada intinya kompresor udara bertipe mini tidak menggunakan tabung tekanan, jadi bentuknya mini dan bekerja hanya menghasilkan tiupan udara. Contoh- Kompresor udara mini dengan penggerak motor DC untuk perlengkapan mobil.
- Kompresor udara mini untuk pengecatan sederhana dengan spraygun low pressure.
- Kompresor udara mini untuk pengecatan menggunakan air pen brush.
- Kompresor udara direct driven
Sistem dari kompresor udara ini adalah direct driven, yaitu motor penggerak langsung terkoneksi dengan pompa udara. Jadi jumlah putaran motor penggerak (rpm) otomatis sama dengan kecepatan pompa udara. Biasa pada jenis kompresor udara model direct driven menggunakan motor dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm dan menggunakan sistem single piston pada pompa udara.
Kelebihan kompresor udara jenis ini adalah kecepatan pengisian (air delivery) yang cukup tinggi karena pompa udara diputar dengan kecepatan sekitar 2.850 rpm. Kekurangan jenis kompresor udara ini adalah suara yang dihasilkan cukup keras, karena hasil dari putaran tinggi pompa udara, juga lebih banyak menghasilkan air di dalam tangki tekanan. - Kompresor udara belt driven
Sesuai dengan namanya, kompresor udara ini menggunakan sistem penghubung antara tenaga penggerak dan pompa udara menggunakan vanbelt (v-belt) jenis ini yang sering dijumpai di tempat tukang tambal ban. Tenaga penggerak kompresor ini dapat menggunakan elektromotor listrik atau mesin berbahan bakar bensin atau solar. Kompresor udara ini yang paling sering digunakan dibanding dengan kompresor udara jenis lain, karena direkomendasikan menggunakan penggerak dengan putaran sekitar 1500 rpm, mengakibatkan kompresor udara ini lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis direct driven. Kompresor udara jenis ini direkomendasikan bekerja selama 8 jam, apabila digunakan lebih dari 8 jam maka udara yg dihasilkan akan lebih banyak mengandung air.
Kompresor udara ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :- Single stage air compressor (working pressure 8 bar, maximum pressure 10 bar)
- Two stage air compressor (working pressure 12 bar, maximum pressure 14 bar)
- High pressure air compressor (working pressure up to 14 bar)
- Booster air compressor (kompresor udara tambahan agar tekanan dapat menjadi lebih tinggi)
Pada setiap jenis tipe kompresor udara di atas masih dibagi lagi sesuai dengan air delivery/debit udara yang dihasilkan.
- Kompresor udara screw
Kompresor udara jenis ini digunakan apabila ada kebutuhan tekanan udara selama 24 jam nonstop, atau pengguna membutuhkan air delivery/debit udara yang tinggi. Kelebihan dari screw air compressor adalah udara yang dihasilkan tidak banyak mengandung uap air, karena sistem dari kompresor udara ini menggunakan screw yaitu dua buah ulir yang saling berputar dalam memompa udara, kompresor udara jenis ini juga tidak menimbulkan suara bising.